Siswamembaca Alquran tanpa dibimbing oleh guru sehingga mereka asal-asalan. Bagi siswa yang tidak dapat dapat membaca Alquran mereka ngobrol, sibuk dengan kegiatannya sendiri, bahkan mengganggu siswa yang sedang membaca tadarus. Ke-adaan seperti itu jika dibiarkan maka akan semakin banyak siswa yang tidak dapat membaca Alquran. DosaMembuka Aurat Tidak Bisa Dihapus Dengan Pahala Apapun Tidak dapat dipungkiri kalau sebagian besar kalangan perempuan menyangka bila tidak mengenakan hijab "hanyalah" dosa kecil yang tertutup untukkamu yang masih suka membuka - buka rambut/aurat di depan universal bisa jadi kamu belum ketahui betapa banyak khasiat yang dapat ka Untukanda yang masih sukai membuka-buka aurat di depan umum mungkin anda belum tahu betapa banyak manfaat yang dapat anda peroleh dengan . Advertisement Untuk kamu yang masih suka membuka - buka rambut/aurat di depan universal bisa jadi kamu belum ketahui betapa banyak khasiat yang dapat kamu miliki dengan menutup rambut/aurat kamu. menutup rambut/aurat yang baik merupakan dengan memakai baju yang tidak memperlihatkan kulit penggalan rambut/aurat, tidak memperlihatkan betuk badan yang menarik untuk lawan tipe, tidak tembus dapat dipungkiri kalau sebagian besar kalangan perempuan menyangka bila tidak mengenakan hijab “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan juga haji yang mereka jalani. ini merupakan trik berpikir yang salah wajib diluruskan. kalangan perempuan yang tidak mengenakan hijab, tidak aja telah berdosa besar kepada allah, namun telah hapus segala pahala amal ibadahnya bagaikan bunyi tulisan al - maidah ayat 5 baris terakhir yang maksudnya “barang siapa yang mengingkari hukum - hukum syariat islam seusai beriman, hingga hapuslah pahala amalnya terlebih lagi di akhirat ia tercantum orang - orang yang merugi. ”sebagaimana kita tahu, mengenakan hijab untuk kalangan perempuan merupakan hukum syariat islam yang digariskan allah dalam tulisan an - nur ayat 59. jadi kalangan perempuan yang tidak memanfaatkannya, mereka telah mengingkari hukum syariat islam dan juga untuk mereka berlaku syarat allah yang tidak dapat ditawar lagi, ialah hapus pahala shalat, puasa, zakat dan juga haji allah di atas ini sama dengan perilaku manusia dalam kehidupan tiap hari bagaikan terlambang dari peribahasa serupa “rusak susu sebelanga, karna nila setitik”. contohnya, segelas susu merupakan lezat diminum. namun bila dalam susu itu terdapat setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut kemudian meminum susu tersebut, namun kita membuang segala susu perilaku manusia bila terdapat benda yang kotor mencampuri benda yang bersih. bahwa manusia tidak ingin meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu pula allah tidak ingin menerima amal ibadah manusia bahwa satu aja perintah - nya dalam tulisan angkatan laut AL a’raaf ayat 147, allah menegaskan lagi perilakunya terhadap perempuan yang tidak ingin mengenakan hijab, yang berbunyi, “orang - orang yang mendustakan ayat - ayat kami, pula mendustakan akhirat, hapuslah segala pahala amal kebaikan. bukankah mereka tidak hendak diberi balasan tidak hanya dari apa yang telah mereka kerjakan? ”kalangan perempuan yang tidak mengenakan hijab didalam hidupnya, mereka telah setimpal dengan bunyi ayat allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji.sumber muslimahcorner. com Oleh M Sahrul Murajjab LcSesuai dengan fitrahnya, manusia merasa lebih nyaman untuk menyimpan rahasia atau privasinya dari jangkauan orang lain. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang yang berubah 'pikiran' menjadi lebih senang membuka rahasia agar diketahui orang Islam, wilayah privat sangat dilindungi. Dan, setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga, menutupi, dan menyimpan jenis-jenis privasi tertentu yang biasa diistilahkan dengan aurat. Selain yang berupa privasi fisik anggota tubuh, yakni seluruh apa berada di antara lutut dan pusar bagi laki-laki dan seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan bagi perempuan, aurat juga mencakup privasi-privasi yang bersifat nonfisik. Apa yang dilakukan oleh seseorang ketika melakukan hubungan suami istri adalah termasuk di antara wilayah privat yang dilarang untuk dibuka dan disiarkan kepada orang binti Yazid menceritakan bahwa pada suatu ketika ia berada di majelis Rasulullah SAW, sementara kaum laki-laki dan perempuan duduk bersama. Rasulullah bersabda, "Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang perempuan menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?" Para Sahabat yang berada di tempat tersebut terdiam. Akupun Asma-Red berkata, "Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya kaum perempuan melakukan hal itu demikian juga laki-laki!" Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lakukan, sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya." HR Ahmad, hasan lighairihi. Rahasia yang termasuk aurat dan harus ditutupi adalah aib atau perbuatan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang. Kewajiban menutupinya merupakan tanggung jawab bersama, baik pihak yang melakukannya maupun orang lain yang mengetahui perbuatan SAW bersabda, "Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosanya kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa. Di antara orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. HR Al-Bukhari dan Muslim. Wallahu a'lam. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini PERNAHKAH kamu mendengar bahwa dosa seseorang bisa dihapus dengan cara mencari nafkah? Jika belum pernah, maka kamu harus mendengarkan hadits di bawah ini. Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya di antara perbuatan dosa, ada beberapa yang tidak terampuni oleh pahala shalat, sedekah, ataupun haji, tetapi hanya dapat ditebus dengan kesungguhan dalam mencari nafkah kehidupan.” Dari hadits tersebut kita paham bahwa Islam sangat menjunjung tinggi kedudukan bekerja’ atau mencari nafkah. Bekerja disebut bisa menjadi wasilah diampuninya dosa seorang anak Adam. Bekerja seperti apa? Yaitu bekerja dengan kesungguhan dalam mencari nafkah. BACA JUGA Mengatasi Fobia Kerja Dalam hadits lainnya Rasul SAW bersabda, “Barang siapa pada malah hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni Allah.” Selanjutnya, “Barangsiapa di waktu sorenya ia merasakan kelelahan karena bekerja dan berkarya dengan tangannya di waktu sore, maka sore itu pula Allah mengampuni dosanya.” Jelas sudahlah bahwa pekerjaan yang selama ini kita lakoni akan menghapuskan dosa-dosa kita yang begitu banyak. Bekerja ikhlas yang diniatkan untuk beribadah akan lebih terasa manfaatnya dibandingkan dengan bekerja yang asal-asalan. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin diampuni dosa-dosanya, maka bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Karena Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kesungguhan hamba-Nya dalam mencari nafkah. Allah akan membalas semua yang dilakukan manusia di muka bumi ini walau sekecil apapun. BACA JUGA Saat Maraknya Penghasilan dari Pekerjaan Haram Maka mulailah bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Karena bisa jadi pahala shalat kita belum bisa menghapus dosa-dosa kita karena dosa kita yang terlalu besar. Maka hapuslah dosa-dosa kita dengan bekerja yang sungguh-sungguh sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW. []

dosa membuka aurat tidak bisa dihapus dengan pahala apapun